Rabu, 11 Mei 2011

KUMPULAN SENYUM


Rehat  sejenak yuk....... bersama orang-orang yang lucu.Semoga bisa tersenyum,karena dengan senyum otak menjadi encer,  masalah-masalah yang berat bisa diperingan dan masalah yang rumit bisa diurai.Wajah yang senantiasa cemberut, selain tidak enak dilihat juga bisa ditebak bahwa orang itu sedang menghadapi masalah yang berat.
Rasulullah saw, tauladan kita, mengajarkan agar kita senantiasa tersenyum menghadapi keseharian hidup ini. Kata Rasulullah saw “ Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah.” Tidakkah kita ingin meraih pahala dengan bersedekah tiap hari?
Semoga dapat membuat tersenyum dan itu artinya akan menambah rasa optimis dan semangat dalam mengatasi masalah hidup sehari-hari.
Selamat Tersenyum

Suatu pagi, seorang Arab Badui ikut shalat Shubuh berjamaah.Ketika itu sang imam membaca surah al-Baqarah,padahal saat itu orang Badui tersebut sedang terburu-buru karena suatu keperluan. Akibatnya,ia tidak dapat memenuhi keperluannya itu. Pada esok harinya, ia kembali ikut shalat Shubuh berjamaah. Ketika imam mulai membaca surah al-Fiil, orang Badui tersebut langsung pergi seraya berkata, “ Ini pasti lebih lama lagi ! Bukankah al-Fiil ( gajah ) lebih besar dari al-Baqarah  ( sapi ) !”

Dalam sebuah kisah nyata, dikisahkan bahwa seorang mahasiswa Universitas Amerika di Beirut yang berkebangsaan Sudan selalu menunaikan kewajiban agamanya. Pada suatu hari salah satu dosennya melihatnya sedang berwudhu untuk shalat. Melihat hal itu, sang dosen berteriak karena marah sambil berkata, “ Bagaimana kamu mencuci kakimu di kolam yang kami gunakan untuk mencuci wajah?”  Yang dikatakan oleh dosen tersebut adalah tipu daya serigala yang sudah tak asing lagi untuk memperdaya domba hamil. Maka, mahasiswa Sudan tersebut menjawab, “Berapa kali Anda mencuci wajah dalam sehari?” Sang dosen menjawab, “Sekali dalam sehari, yaitu setiap pagi hari.” Sang mahasiswa berkata, kalau saya, memcuci kaki paling sedikit lima kali sehari. Maka bandingkan saja, mana yang lebih bersih antara kaki saya dengan wajah Anda!”

Seorang dokter masuk ke dalam ruang periksa dan meninggalkan suami pasien di luar ruangan dalam keadaan gelisah. Setelah beberapa menit, dokter tersebut keluar dan meminta sebuah pisau besar. Maka, suami itu pun meminta maaf karena ia tidak memilikinya.
Akhirnya, dokter itu masuk kembali ke dalam ruang periksa. Setelah beberapa menit, ia keluar lagi dan meminta palu serta obeng. Maka susmi itu pergi, lalu kembali dengan cepat membawa kedua alat itu.Perasaannya pun menjadi bertambah gelisah.
Dokter pun kembali masuk ke dalam ruangannya. Setelah lima menit, ia keluar lagi dan berkata, “Sepertinya aku membutuhkan sebuah gergaji.”
Dengan perasaan galau dan sedih, suami itu memberanikan diri balik bertanya kepada dokter,”Wahai Dokter, demi Allah, apakah isteriku masih perlu dibawa ke rumah sakit jika kondisinya sangat gawat seperti ini?”
Dengan tenang dokter itu menjawab, “Aku sebenarnya sedang berusaha sekuat tenaga untuk membuka koperku.”
 Sebuah apotik mengiklankan sebuah obat awet muda. Orang-orang pun berbondong-bondong untuk membelinya. Suatu hari, seorang laki-laki datang untuk membeli satu botol obat itu. Tapi, apoteker salah memberinya obat dia diberi obat pencuci perut. Setelah membelinya dia langsung meneguk seluruh isi botol tersebut.
Ketika dalam perjalanan menuju rumahnya, ia merasa perutnya sakit da terasa sangat mulas. Rasa sakit itu sampai membuatnya tidak dapat mengendalikan diri lagi, sehingga ia sampai mengotori pakaian yang dikenakannya dengan kotorannya sendiri. Ketika sampai di rumah, isterinya melihat hal itu dan bertanya kepadanya tentang kejadian yang dialaminya. Laki-laki itu lalu menjawab, “Apoteker itu memberiku obat awet muda. Dan sepertinya,karena begitu kuatnya,obat ini membuatku kembali seperti anak bayi lagi.
 Dua orang teman lama bertemu setelah lama tak berjumpa. Salah seorang dari mereka telah menjadi dokter, sedangkan yang lain bekerja sebagai nelayan.
Pada suatu hari,dokter itu ingin menyeberangi sungai.Maka,ia mengajak temannya yang bekerja sebagai nelayan untuk menemaninya.Dokter itu bertanya kepada nelayan, “Apakah kamu tahu fisiologi (ilmu fa’al alat tubuh),pembedahan dan kedokteran?”
“Sama sekali tidak,” sahut nelayan.
Maka dokter itu berkata lagi,” Sayang sekali,kamu telah kehilangan setengah hidupmu.”
Tiba-tiba,angin bertiup sangat kencang. Lalu sang nelayan bertanya kepada dokter, “Apakah kamu bisa berenang?”
“Tidak,” jawab dokter itu.
Maka nelayan itu berkata,”Kalau begitu kamu telah kehilangan seluruh hidupmu.”

Seorang anak kecil berlari dengan tergesa-gesa menuju ibunya lalu berkata, “Bu,apa nama lubang yang ada di depan rumah kita?” Ibunya menjawab,”Ibu lagi sibuk masak.Pergilah ke ayahmu!” Anak itu pun berlari menuju ayahnya dan bertanya hal serupa,”Ayah,apa nama lubang di depan rumah kita?” Ayahnya menjawab, “Ayah sedang membaca koran. Pergilah ke kakakmu.” Kemudian anak itu berlari ke arah kakaknya dan bertanya hal yang sama, “Kak,apa nama lubang yang ada di depan rumah kita?” Kakaknya menjawab, “Namanya Biir.” Anak itu pun lalu berkata, “Kak cepatlah pergi ke lubang itu, adik kita jatuh ke dalamnya.”

Seorang Raja Persia menempelkan pengumuman di pintu gerbang kerajaannya.Tulisan tersebut berbunyi,”Kerajaan membutuhkan orang yang berakal,berharta dan mempunyai kesabaran.” Lalu seorang ahli hikmah menulis di bawah pengumuman tersebut, “Barangsiapa mempunyai salah satu dari ketiga hal itu, maka ia tidak membutuhkan kerajaan.”

Pada suatu hari terjadi perdebatan antara seorang mukmin yang cerdas dengan seorang atheis. Orang atheis bertanya,”Engkau percaya dengan adanya Allah?” Si mukmin menjawab,”Ya,saya yakin dan tidak ragu sama sekali.” Orang atheis bertanya lagi, “ Apakah engkau melihatnya?” Si mukmin menjawab, “Tidak.” Orang atheis bertanya lagi, “Apakah engkau mendengar suaranya.” Si mukmim menjawab,”Tidak.” Orang atheis bertanya lagi, “Apakah engkau mencium baunya atau menyentuhnya?” Si mukmim menjawab, “Tidak.” Orang atheis bertanya lagi,”Lalu bagaimana engkau mempercayai keberadaan-Nya?”
Tanpa menjawab,orang mukmim itu pun balas bertanya,”Apakah engkau melihat akalmu?” Si atheis menjawab,”Tidak.” Orang mukmim tersebut bertanya lagi, “Apakah engkau mencium baunya atau menyentuhnya?” Si atheis menjawab,”Tidak.” Si mukmim berkata,”Lalu bagaimana engkau anggap dirimu orang yang berakal?”

Seorang turis yang ingin menyeberangi danau Thabariyah berkata kepada pemilik perahu, “Berapa ongkos menyeberangi danau ini?” Pemilik perahu menjawab,”Dua ratus dolar.” Setengah terkejut sang turis berkata,” Itu terlalu mahal!” Maka pemilik perahu berkata,”Memang harga itu terlalu mahal,tapi Tuan harus ingat bahwa danau ini bernilai sejarah, karena Almasih pernah berenang mengarungi danau ini.” Turis itu pun berkata, “Wajar saja Almasih melakukan hal itu, karena ketika melihat harga perahu yang begitu mahal, ia memilih caranya sendiri.”

Jahizh berkata, “Suatu ketika kami berangkat ke medan perang. Ada dalam rombongan kami seorang guru yang berkata ingin ikut perang. Karena keinginannya itu,maka kami membawanya ikut serta.Ketika sampai di medan perang, anak panah pertama yang di lempar musuh tepat jatuh di kepalanya. Setelah selesai peperangan,kami memanggil seorang dokter untuk mengobatinya.Lalu dokter itu berkata,”Jika ada bekas otak di ujung panah yang keluar dari kepalanya,maka ia akan mati. Jika tidak,maka ia tidak apa-apa. Maka guru tersebut langsung berdiri dan mengecup kening sang dokter, lalu ia berkata, “Semoga Allah memberimu kebaikan dan segera cabutlah anak panah ini.Karena di kepalaku tidak ada otak sama sekali.” Dokter itu pun bertanya dengan nada heran,”Mengapa demikian?” Guru itu menjawab,”Karena saya adalah seorang guru,dan dikepala saya tidak ada otak karena seandainya di kepalaku ada otak tentu saat ini aku tidak di sini.”

Ketika baru diangkat menjadi khalifah,Umar bin Abdul Aziz didatangi oleh para utusan untuk menyampaikan ucapan selamat.Lalu para utusan dari Hijaz datang menghadapnya,kemudian seorang anak remaja yang usianya tidak lebih dari sebelas tahun berdiri sebagai juru bicara mereka. Umar berkata “Duduklah kamu dan biarlah orang yang lebih tua yang berbicara.” Maka, anak itu berkata, “Semoga Allah mendukungmu wahai Amirul Mukminin. Sesungguhnya seseorang ditunjukkan oleh dua anggota badannya yang paling kecil, yaitu hati dan lidahnya. Jika Allah memberi seorang hamba lidah yang lancar dan hati yang kuat,maka ia berhak untuk bicara. Dan jika kekhalifahan karena umur,pasti dari umat ini ada yang lebih berhak darimu untuk posisi ini.”



5 komentar:

  1. btw salam kenal yah dan sebagai salam persahabatan, kamu dapet award --> http://emmanuelthespecialone.blogspot.com/2010/05/sekelumit-tentang-twilight-saganya-ibu.html

    BalasHapus
  2. akuselalu tersenyum bila mengingat kisah seorang badui membandingkan surah al fiil :)

    BalasHapus
  3. alhamdulillah da bs buat rio tersenyum,mudah-mudahan ntar bisa buat rio tertawa ngakak :D

    BalasHapus