Jumat, 30 September 2011

CATATAN KECIL

                  Dalam bulan September ini, sudah ada beberapa postingan sih, tapi masih ingin buat share. Lebih banyak share soal komputer nih, tapi maaf kalau nanti ada salah sebut nama program, maklum saya kan bukan spesialisasi komputer.Langsung saja ya...are you ready.....?
                Cerita komputer pertama. Awal masuk kantor setelah libur lebaran langsung dihadapkan pada pekerjaan yang tertunda dan deadline. Sebenarnya bukan bagian saya, ini adalah bagian jengk Anggun karena terkait dengan SID (Sistem Informasi Debitur) versi 6, karena waktu pelatihan saya ikut nah sekarang diminta pertanggung jawabannya. Padahal kan pelatihannya sudah lama, kalau tidak salah pertengahan bulan Maret 2011, sudah hampir satu semester kan. Manusia adalah tempatnya lupa (emm ngeles nih critanya), jadi kami mohon maaf ya...Bue, kalau kami selalu punya  bermiliar alasan untuk memulai mencoba SID versi 6.
                Pada saat selesai pelatihan kami sudah mencobanya, dengan menggunakan PC berbeda,cuma karena masih sering dipakai bergantian sama AO makanya tidak dilanjutkan, apalagi pengiriman laporannya masih menggunakan versi lama. Yo....wes... makin tidak diurus saja PC yang sudah terinstall data base SID versi 6 nya. Akibatnya adalah fatal sekali, PC tersebut kena virus, nah loh....padahal deadlinenya adalah tanggal 19 September 2011, bulan data Agustus 2011 harus terkirim menggunakan versi 6. Ba..gus...tidak ada cara lain selain diformat ulang itu PC berpenyakit dan akibatnya adalah semua data hilang terutama yang ada di C. Tambah bagus lagi nih.
Komputer sudah selesai diinstall ulang. Berari harus set up ulang databasenya menggunakan SQL Server 2005, memang ada buku panduan untuk langkah-langkahnya Cuma karena pelatihannya sudah lama jadi binggung dan lupa. Karena ada beberapa bagian yang missing jadi set up databasenya tidak sempurna. Lihat di FAQ nya harus uninstall dulu terus diinstall lagi, nah itu kami lakukan selama hampir seharian. Pasti pada mikirkan?Kan ada orang IT nya? Nah jawabannya adalah tidak ada orang IT disini. Kalau orang IT yang terkait dengan program di kantor sih ada tapi domisili dan menetap di Malang.Sampai akhirnya kita memutuskan untuk tetap melanjutkan proses install SQL Server 2005 meski ada yang missing. Kalau tidak salah namanya adalah SQL Server Management Studio Express (ada yang kenal kah?). Alhamdulillah (bukan bermaksud mengikuti trend seperti salah satu artis penyanyi itu lho) ternyata bisa sukses sampai dengan set up data base SIDnya. Dan data SID versi 6 nya terkirim tanggal 17 September 2011.
                Cerita komputer kedua adalah soal e-mail. Bue minta tolong buat mencarikan data mahasiswanya yang dikirim tahun 2010, dikasihlah kita e-mail pribadi Bue beserta passwordnya. Begitu berhasil dibuka disitu tersimpan 2600 an yang rata-rata adalah dari FB. Emmmm, sudah terbayangkan?apalagi sinyal dikosan putus sambung, lengkap sudah. Dicari dari Januari-Desember 2010 nama mahasiswa yang dimaksud Bue tidak terdaftar. Ya.... sudah tinggal bilang sama Bue kalau  e-mail yang dimaksud tidak ada, toh kita sudah berusaha setengah tenaga (karena sudah malam dan ngantuk) buat mencarinya.
                Cerita komputer ketiga. Kali ini menimpa PC yang biasa saya pakai sehari-hari yang bermasalah. Maksud hati jengk Anggun sih diinstall Open Office agar ada backup kalau mungkin PCnya dia lagi ada masalah,karena terkait dengan SPK (Surat Perjanjian Kredit) yang sudah ngelink dengan sistem internal BPR. Sudah berhasil diinstall, tapi begitu coba untuk diprint ternyata semua laporan yang ada di sistem tidak bisa.....tapi coba buat print  yang diluar sistem bisa. Nah loh apa lagi nih, emmm jangan-jangan virus dan setelah menceritakan semua sama Mas Aris lewat telepon, dengan ringannya dia menjawab “Ya, harus diinstall ulang,Mbak” karena Mas Aris cukup memahami keadaan kita, dia memberi solusi yang melegakan yaitu, coba install ulang Mozilla Firefox dan Adobe Readernya. Alhamdulillah (sekali lagi ini beneran bersyukurnya lho!!!!) sukses tanpa harus install ulang.
                Sekarang beralih ke flash disk. Untuk kali kedua flash disk saya terkena virus setelah melakukan pelaporan pajak di KPP Madya Sidoarjo yang ada di Juanda. Virus yang kali ini dahsyat buanget, seluruh data yang ada didalamnya tidak bisa dibuka, terutama yang berbentuk folder.    (ada yang kenal nama virusnya ta?) Untungnya masih ada back up nya, jadi masih terselamatkan. Dan ternyata virusnya sudah menempel di PC, alhasil fash disk yang lain ikut tertular. Coba..... virusya yang lain, emmmmm boleh tuh.
Demikianlah cerita komputer ini terjadi, diperankan sangat apik kan?duet maut saya sama jengk Anggun.
                Nambah sedikit nih soal SID (Sistem Informasi Debitur). Bue minta saya untuk membuat Pedoman Pelaksanaan SID. Padahal buku pedoman yang dari BI sudah ada dan tebal-tebal banget, tapi Bue minta yang made in BPR. Karena pusing adalah bagian dari ilmu, maka saya minta doa restunya agar bisa terselesaikan. Aniwey, saya cari dosen pembimbingnya dimana ya?

Yoenie say : Masih menjadi September Ceria,dan menjadi Indah di 255.

Senin, 19 September 2011

D R E A M


                  
                      Kembali lagi dapat kesempatan dari Bue buat membaca buku “7 Keajaiban Rezeki” by Ippho “Right” Santoso yang diterbitkan oleh PT. Elex Media Komputindo Kompas Gramedia.
            Kalau buku lain menunjukkan bagaimana meraih kesuksesan, maka buku ini akan menunjukkan bagaimana mempercepatnya-kebetulan dengan pendekatan-pendekatan otak kanan dan sentuhan-sentuhan Islam. Apakah itu terkait keuangan, kesehatan, impian, prestasi, jodoh atau apa saja. Dan inilah pedomannya :
  1. Lingkar pengaruh itu dimulai dari Lingkar diri, Lingkar Keluarga, Lingkar Sesama, Lingkar Semesta sampai Lingkar Pencipta. Istilah-istilah barusan mungkin membuat kening sedikit berkerut. Yah, tidak perlu buru-buru minum obat sakit kepala.
  2. Dan ternyata, hamper semua keajaiban yang tertera dibuku ini bermula dari Lingkar Diri. Itu artinya, segala sesuatu memang bermula dari diri sendiri. Ippho mengatakan dengan tegas bahwa “ Anda-lah actor utamanya! Anda-lah Faktor Penentunya! Jadi, jangan sampai Anda menengok ke luar dan lupa melongok ke dalam.
  3. Adapun 7 Keajaiban itu adalah :
    1. Sidik Jari Kemenangan.
    2. Sepasang Bidadari.
    3. Golongan Kanan.
    4. Simpul Perdagangan.
    5. Perisai Langit.
    6. Pembeda Abadi.
    7. Pelangi Ikhtiar.

Nah, sekarang ijinkan saya untuk berbagi keajaiban dari Ippho “Right” Santoso. Saya akan mencoba untuk menguraikan 2 dari 7 keajaiban tersebut (sebenarnya semuanya saling berkaitan satu dengan yang lain), dan keajaiban yang saya pilih adalah :

S E P A S A N G  B I D A D A R I ( Lingkar Keluarga )
  • Bahwa menjadi pemenang itu adalah hak siapa saja, tidak jadi soal apakah dulunya kita lemah, bodoh, minder, kuper, berasal dari keluarga miskin, berasal dari daerah atau apapun. Karena bagi Yang Maha Kuasa, tidak ada yang mustahil. Apalagi kalau Sepasang Bidadari sudah turut menyertai.
  • Pernahkah memnengar tentang Hukum Tarik-Menarik ( Law of Attraction ). Supaya mudah sebut saja LOA. Intinya kurang-lebih begini : Apa yang dipikirkan, itulah yang semesta berikan. Boleh juga dibilang, pikiranlah yang menarik segala sesuatu itu terjadi. Thoughts become things. Tentu saja, itu terjadi dengan izin Yang Maha Kuasa, Bukankah Dia itu persis seperti prasangka hamba-Nya. Sebagian kita kadang menggerutu, mengapa Yang Maha Kuasa tidak mengabulkan doa dan mewujudkan impian kita.
Turunnya Bidadari Pertama
Keridhaan Yang Maha Kuasa itu tidak terlepas dari keridhaan orang tua. Lingkar Pencipta itu tidak lepas dari Lingkar Keluarga. Kalaulah Dia sudah ridha maka menggerakkan doa, impian adalah perkara yang mudah. Dengan berbakti kepada orang tua akan menguak langit dan memanggil rezeki. Begitu doa orang tua selaras dengan doa kita maka akan menjadi lebih “ melangit “. Begitu impian orang tua selaras dengan impian kita, berarti impian kita akan menjadi lebih “ bersayap “. Mintalah mereka untuk menyebutkan impian kita dalam doa mereka.
Orang tua dan doanya, inilah bidadari yang pertama

Turunnya Bidadari Kedua
Yap, Sepasang Bidadari. Kalau orang tua itu adalah bidadari yang pertama, lantas siapakah bidadari yang kedua?
Tidak lain dan tidak bukan, dia adalah pasangan kita.
  • Menurut Ippho, menikah itu berkolerasi positif dengan rezeki. Orang-orang sering bilang “ Jodoh itu ditangan Tuhan “. Sambil bergurau, Ippho balas, “ Itu betul. Dan jodoh itu akan tetap ditangan Tuhan, selagi kita tidak berusaha mengambilnya “. Selain lebih membuka pintu rezeki, menikah itu akan menggembleng kita untuk lebih sabar, lebih bertanggung jawab dan lebih mampu memimpin.
  • Urusan jodoh nih ! Siapa pun pasti menginginkan jodoh yang lebih baik. Terus, apa yang harus dilakukan? Pertama-tama, ya lapor dulu ( baca: memohon ) kepada Yang Maha Menilai. Kedua, karena menginginkan jodoh yang lebih baik, maka harus mulai memperbaiki diri. Inilah yang disebut memantaskan diri. Yah, bukan sekedar memantaskan diri saja tapi, memantaskan diri dihadapan Yang Maha Menilai. Atau begini, bukan mustahil jodoh kita itu nilainya 8, namun kita itu nilainya masih 6. Bisa jadi, karena itulah Dia belum mempertemukan kita dengan jodoh kita. Yah, belum pantas menurut-Nya.
  • Mau keturunan yang baik-baik?
  • Mau pergaulan yang baik-baik?
  • Mau mitra usaha yang baik-baik?
Yah, perbaiki diri terlebih dahulu. Jadi kata kuncinya adalah perbaiki diri, luruskan niat hanya untuk-Nya dan berbaik sangka kepada-Nya.

Sekarang apa yang harus dilakukan ?
  • Pertama-tama, gandeng dulu Sepasang Bidadari.
  • Temui atau setidaknya menghubungi orang tua. Terus minta maaf ( ulang ) kepada mereka, dan minta mereka untuk menyebutkan impian kita dalam doa mereka.
  • Bagi yang sudah tidak memiliki orang tua lagi ( telah meninggal ), cobalah temui sahabat-sahabatnya yang masih hidup. Terus, senangkan hati mereka dan mintalah doa dari mereka.
 
P E L A N G I  I K H T I A R  ( Lingkar Diri )
  • Ketahuilah, Pelangi Ikhtiar ini dihiasi oleh 7 bias, yaitu impian, tindakan, kecepatan, keyakinan, pembelajaran, kepercayaan dan keikhlasan yang merupakan kebiasaan-kebiasaan dari seorang pemenang.
  • Action merupakan bias dalam Pelangi Ikhtiar. Salah satu ciri otak kanan adalah spontan dan action oriented. Ini betul-betul bertolak belakang dengan otak kiri, yang sukanya menimbang-nimbang. Pokoknya, lama! Dan sebenarnya, untuk menjadi seorang pemenang, syarat utamanya Cuma dua, yakni DNA ( Dream N Action ). Impian dan Tindakan. Dimana dream nya cukup sekali tapi actionnya berkali-kali.
  • Jika kita gigih, maka nasiblah yang akan menyerah dan menuruti kehendak kita. Tapi, kalau kita lembek, maka kitalah yang akan menyerah dan menuruti kehendak nasib.
  • Dan jangankan nasib. Takdir saja masih dapat diubah dengan doa dan usaha yang gigih. Lagi pula, toh kita tidak tahu nasib dan takdir kita nantinya. Jadi daripada berdebat panjang-lebar, soal nasib dan takdir, akan jauh lebih baik kalau kita berdoa dan berusaha saja yang gigih.
  • Tidak dapat dipungkiri, bicara soal action, kadang kita diselimuti ketakutan-ketakutan yang tidak beralasan. Begitulah kadang kedewasaan ( baca: otak kiri ) membuat kita memusingkan ketakutan-ketakutan yang tidak beralasan. Beda dengan balita ( baca : otak kanan ) ia malah berani action. Padahal, modalnya cuma 2, yaitu ketidak tahuan dan keingin tahuan. Tentu saja, demi menjadi seorang pemenang, kita perlu melakukan perhitungan-perhitungan. Tapi, mbok ya sekedarnya saja.
Sebab perhitungan yang berlebihan akan :
  • Mendorong kita melakukan pembenaran-pembenaran atas kelemahan-kelemahan kita.
  • Memupuk ketakuatn dan memangkas keberanian
  • Membuang waktu dan menunda action.        
Sekarang Apa yang Harus Dilakukan?
  • Besarkan Impoian.
  • Segerakan dan perbanyak Action.
  • Perhatikan sungguh-sungguh faktor pengendali.
  • Sempurnakan Pelangi Ikhtiar.
Yah, teruslah mengetuk, maka pintu akan dibukakan.
            Terima kasih karena sudah mengijinkan saya untuk berbagi keajaiban. Semoga bermanfaat

Yoenie say : It can be a miracle, If you belive

Jumat, 16 September 2011

P E N T A S

        Dapat tawaran buat lihat Pentas dari Om Boim, Pentas kali ini bukan sembarang Pentas lho. Dalam rangka memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia ke-66, lingkungan tempat tinggal Om Boim di Perum Bumi Cabean Asri Kalipecabean Candi Sidoarjo mengadakan acara Pentas Seni. Acara dilaksanakan 3 hari berturut-turut, tanggal 15 September 2011 adalah Pentas Seni dimana pesertanya adalah anak-anak, tanggal 16 September 2011 diadakan parade band dan malam puncak dilaksanakan pada tanggal 17 September 2011.
            Berangkatlah saya, Jeng Anggun dan Mas Tulus, sementara Jeng Die menyusul ( karena masih ada yang harus diselesaikan ). Perjalanan ke rumah Om Boim yang masuk daerah Lingkar Timur lumayan mencuci mata, kembali saya melihat sawah, meski hampir senja ( krn maennya setelah pulang kerja ). Kalau diminta maen sendiri pasti tidak bakal sampai ( ini sudah kali ke tiga saya kesana ), jalannya masih belum hafal. Karena ada Mas Tulus sebagai penunjuk jalan akhirnya kami sampai dengan selamat di rumahnya Om Boim.
             Sudah menunggu Lita dan Chia anak pertama dan kedua Om Boim dengan dandanan serta kostum lengkap. Lita dengan tiga orang temannya akan mementaskan gerak dan lagu, ada 3 lagu yang akan dinyanyikan yaitu Indonesia Pusaka, Apuse dan Buka Pintu ( tuh… kan…Indonesia banget kan…). Sementara Chia akan fashion show dan menari. Kata mamanya nih, Chia memaksa ikut karena Lita juga ikut mengisi acara Pentas Seni.
 
Om Boim n Chia
Chia in action









Tepat setelah adzan Isya’ acara dimulai, tempat duduk yang disediakan oleh panitia sudah terisi, malah banyak yang berdiri, termasuk saya dan teman-teman pastinya. Jujur nih, saya sangat menikmati sekali acara Pentas tersebut, serasa kembali kemasa kecil ( cie…cie…cie…).
            Dilingkungan tempat tinggal saya di Mojokerto sudah tidak ada lagi acara seperti itu, jangankan Pentas Seni, lomba makan krupuk acara Agustusan lho sudah tidak ada. Padahal di Sidoarjo ( lingkungan kosan ) acara Agustusan nya masih ada lho, meski pelaksanaannya dimajukan karena bulan Agustus tahun ini bertepatan dengan bulan suci Ramadan.
            Ada semangat untuk menjadi pemenang disitu, ada apresiasi seni, ada kekompakan antar warga dan yang tidak kalah serunya, ada masa kecil yang indah ( meski hanya sebagai penonton kala itu ).
            Berikut Pentas Seninya
Tarian tradisional
Fashion Show
Lita n friend
Modern dance
Ssttt ada yg ngambek

Berdasarkan sumber yang dapat dipercaya, adek kecil (yg lagi ngambek) itu memang agak cengeng, soalnya kalau mengaji terus ditinggal sama mamanya dia pasti nangis. It’s Ok kok dek, yang penting sudah ada keinginan untuk mau naik ke panggung, biar waktu yang membimbing adek sehingga keberanian itu muncul. Ok !!!!
            Buat Chia, maafkan kita ya…..karena tidak dapat nonton aksi Chia di Pentas Seni, soalnya sudah malam. Tetap jadi seperti yang sekarang ya Chia, sampai tiba saat waktu mendewasakanmu. ( Wuih….kata-katanya…. ).

Yoenie say : Jadilah anak-anak Indonesia yang berprestasi dan membanggakan orang tua ya...